Toga Wisuda UI dari Masa ke Masa
Tahu nggak sih, kalau zaman dulu wisudawan UI nggak pakai toga? Ternyata busana wisuda UI itu berbeda dari masa ke masa, lo! Penasaran? Simak penjelasan berikut ini, ya!
Sebelum lanjut, kita kenalan dulu dengan istilah-istilah pada atribut wisudawan. Pada Peraturan Rektor Universitas Indonesia No. 49 Tahun 2022 tentang Atribut UI, dijelaskan bahwa Toga Wisudawan adalah jubah yang dikenakan para lulusan pada upacara wisuda. Toga Wisudawan juga terbuat dari kain berwarna hitam.
Sedangkan samir adalah kelengkapan pemakaian Toga Wisudawan. Samir dikenakan melingkar pada bahu/pundak dan terbuat dari bahan kain dengan ukuran serta kombinasi warna tertentu yang mencerminkan strata, warna Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi, maupun jalur pendidikan masing-masing.
Pada buku Tahun Emas UI Jilid 1 (Somadikarta, dkk., 1999), disebutkan bahwa awalnya istilah wisuda dikenal dengan Hari Sarjana-Bakaloreat. Wisuda pertama kali dilaksanakan pada tanggal 18 September 1960 di Aula Universitas Indonesia di Salemba.
Pada periode ini, para wisudawan belum mengenakan atribut toga. Mereka hanya mengenakan pakaian formal berupa kebaya untuk wanita serta kemeja, dasi, dan jas untuk pria. Para wisudawan juga mengenakan Selendang Wisudawan, yang disertai dengan gambar logo UI beserta makara fakultas masing-masing. Tradisi mengenakan selendang bagi wisudawan ini masih terus ditemukan hingga tahun 1968.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam Koleksi Arsip Foto Dies Natalies UI ke-24 tahun 1974, para wisudawan terlihat mengenakan atribut toga yang seluruhnya berwarna sesuai makara fakultas, tanpa dilengkapi samir.
Tak berselang lama, atribut kelulusan yakni jubah toga beserta topinya kembali berubah. Pada tahun 1976, tepatnya pada acara Dies Natalies UI ke XXVI di Istora Senayan atribut seperti toga, samir, dan topi wisudawan berwarna hitam. Sedangkan untuk identitas warna fakultas ada pada tali topi wisudawan. Contohnya dapat kamu lihat pada foto di bawah. Tali pada topi wisudawan dari Fakultas Hukum (FH) berwarna merah, sesuai dengan warna fakultasnya.
Seiring dengan perkembangannya, warna samir mengalami perubahan. Samir yang semula berwarna hitam kini berubah menjadi warna makara fakultas masing-masing.
Nah, inovasi baru dalam atribut kelulusan dapat dilihat pada Koleksi Arsip Foto UI tahun 1993, dimana samir para wisudawan UI warnanya diseragamkan menjadi warna kuning. Namun, terdapat pembeda berupa warna makara fakultas masing-masing pada tepian samir.
Kemudian, sesuai dengan Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 1 tahun 1997 tentang Atribut UI dan Penggunaannya, terdapat perubahan dalam busana toga, khususnya pada tampilan belakang samir, yang dibuat berbeda sesuai jenjang pendidikan.
Perubahan selanjutnya ada pada pada aksesori barunya berupa Selendang yang dikalungkan dan disatukan dengan Bros Wisudawan bergambar logo makara dengan warna fakultas masing-masing.
Perubahan terakhir ada pada penambahan garis strip pada lengan toga sebagai pembeda jenjang pendidikan. Busana toga terbaru ini digunakan hingga sekarang. Setiap jenjang strata memiliki jumlah garis strip yang berbeda pada lengan toga.
Nah, itu dia perkembangan Toga Wisuda UI dari masa ke masa. Kira-kira, mana nih toga wisuda yang paling menarik menurutmu?
Referensi:
Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 1 Tahun 1997 tanggal4 Juli 1997 tentang Atribut UI dan Penggunaannya.
Koleksi Arsip Foto UI Dies Natalis UI ke XXVI di Istora Senayan tahun 1976.
Peraturan Rektor UI No 001 Tahun 2018 tentang Atribut UI.
Somadikarta, S., Wahyuning, Tri., Irsyam, M., Oemarjati S, Boen. (1999). Tahun Emas Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia.
Kontributor: Amanda Lathifah & Fathia Nabila | Editor: Ahmad Zainudin