Seminar Nasional & Kongres PAPTI tahun 2023

banner seminar kearsipan

 

 

Implementasi & Dampak Artificial Intelegence dalam bidang Kearsipan

(Artificial Intelligence Implementation & Impact on Archives)

 

Selayang Pandang

Informasi merupakan aset bagi organisasi, ia tidak tergantikan. Informasi digunakan untuk mendukung berjalannya operasional dan proses bisnis organisasi. Informasi menjadi landasan bagi berjalannya operasional organisasi hingga pengambilan keputusan oleh pimpinan organisasi. Namun karena begitu banyak macam bentuk informasi saat ini dan setiap bentuk tersebut memiliki cara penanganannya masing-masing, organisasi sering mengalami kendala dalam menerapkan sistem yang konsisten dan komprehensif untuk menyimpan, menemukan-kembali, mendistribusikan, dan menganalisis informasi.  

Perkembangan era digital dan perubahan budaya organisasi menuntut kecakapan dalam mengelola informasi dengan lebih transparan, akuntabel, terlindungi, interoperabilitas, dan kemudahan pertukaran informasi. Hal ini menuntut sebuah prinsip dan visi yang jelas serta strategi yang terukur agar Tata Kelola Informasi(Information Governance) dapat berjalan seiring pemahaman pentingnya koordinasi antara berbagai bidang stategis dan disiplin di organisasi (data-informasi-pengetahuan). 

Dalam ISO 24143:2022 Information and documentation  - Information Governance – Concept and Principles terdapat beberapa bidang strategis yang perlu saling dikoordinasi untuk menjalankan tata kelola informasi diantaranya Data Management, Information Management, Records Management, Knowledge Management, Regulatory Compliance, Digital Preservation, Information Security, Enterprise Architecture, Data Protection, Open Data, Big Data, Artificial Intelligence (AI), Blockchain, Business Processes, dan Quality Management. Perkembangan teknologi informasi telah begitu pesat dalam membantu mempercepat proses bisnis dan Analisa informasi. Diantara perubahan yang ditawarkan dalam beberapa waktu terakhir adalah isu tentang pemanfaatan teknologi Artificial Intellegience (AI). 

 

Pokok Diskusi
  1. Apakah bidang kearsipan tidak terlepas dari dampak perkembangan teknologi AI ? 
  2. Lalu bagaimana penerapan AI dalam bidang kearsipan ? 

Diharapkan dari seluruh pemateri kita akan mampu memahami secara komprehensif bagaimana bidang kearsipan akan berkembang di era digital saat ini. Apakah pengolahan dokumen, arsip, data, dan informasi masih hanya sekedarnya saja, atau perlu suatu kompetensi terkait dengan pengelolaan data, informasi, dokumen, dan arsip dalam bentuk digital. 

 

Pembicara Seminar

 

djokoutomo

Pembicara Utama

Dr. Drs. Djoko Utomo, M.A.

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (Periode 2004-2009)

Keynote akan disampaikan oleh penggagas Arsip Perguruan Tinggi dan pakar kearsipan di Indonesia yaitu Dr. Drs. Djoko Utomo, MA. Beliau juga merupakan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, periode 2004-2009. Berbagai dinamika dan perkembangan yang menjadi isu dan potensi Arsip Perguruan Tinggi akan dibahas oleh beliau. Beliau juga akan membahas bagaimana peran Arsip Perguruan Tinggi untuk menjadi role model dalam penerapan inovasi di bidang kearsipan. 

 

windygambetta

Narasumber #1

Ir. Windy Gambetta, M.B.A. 

(Pusat Artificial Intelligence - ITB)

Beliau adalah seorang dosen peneliti pada Pusat Artificial Intelligence - ITB. Beliau memiliki kepakaran pada data mining dan machine learning serta pengalaman dalam berbagai penelitian.

Sebagai organisasi yang mengelola banyak dokumen berbasis teks, gambar, dan video kearsipan perlu untuk mengetahui bagaimana pengelolaan materi arsip menggunakan teknologi terkini AI (Artificial Intelligence). Terlebih jika merujuk ke banyak lembaga kearsipan, maka jumlah dan ragam koleksinya sangat variatif. Mulai dari kesejarahan (karya sastra masa lampau, manuscript kerajaan di Indonesia), institusional/kelembagaan(laporan tahunan, kebijakan organisasi, notula rapat dewan organisasi, pengetahuan perusahaan), budaya populer yang diterbitkan oleh masyarakat (komik, majalah, surat kabar, dsb), hingga pengelolaan dokumen dan data penelitian seperti yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi. 

Meningkatnya kebutuhan akan informasi dan ketersediaan koleksi, Arsiparis perlu mengenal bagaimana machine learning bekerja (baca: supervised – unsupervised) serta contoh penerapan dalam keseharian. Diharapkan Arsiparis mampu untuk memetakan dimana saja potensi AI dapat digunakan dalam membantu proses bisnis dan pengelolaan dokumen dan arsip di organisasi. 

Diantara proses bisnis di lembaga kearsipan yang terkait dengan pengelolaan koleksi arsip antara lain  

  • membuat deskripsi dari sebuah koleksi secara automatis.

  • melakukan pemilahan klasifikasi jenis arsip berdasarkan isi/konten yang kemudian dikelompokkan ke dalam skema klasifikasi arsip di organisasi.

  • melakukan penilaian nilai guna dari sebuah dokumen, apakah ia patut disimpan atau tidak berdasarkan jadwal retensi yang telah dimiliki oleh organisasi dengan mesin. 

  • melakukan ekstraksi informasi dari sebuah dokumen, misal mengumpulkan nama orang yang tertulis dalam sebuah arsip sehingga dapat dilakukan inventaris pejabat/tokoh yang terlibat dalam suatu peristiwa, dan sebagainya.

 

farizdarari

Narasumber #2

Fariz Darari, Ph.D  

(Tokopedia-UI AI Center, Universitas Indonesia) 

Pemateri kedua merupakan seorang dosen dan peneliti dari Fakultas Ilmu Komputer UI, beliau juga saat ini menjadi Co-Director dari Tokopedia-UI AI Center, kepakaran beliau di bidang semantic web, computational logic, diketahui Bapak Fariz juga telah melakukan banyak penelitian dan karya yang berdampak dalam pengelolaan informasi budaya seperti BudayaKB, dan juga pemanfaatan dashboard berbasis data terbuka yaitu The COVID-19 Wikidata dashboard (COVIWD) is one of the first that leverages open knowledge graph technologies.  

Sebuah isu telah menjadi pembahasan pada tahun 2022 oleh ICA (International Council on Archives) di Roma. Dengan pembahasan yang sangat menarik dan patut untuk kita jadikan wawasan bagi Arsiparis saat ini. Diantara yang menjadi bahasan adalah bahwa bidang kearsipan perlu membuat sebuah kolaborasi yang erat dengan para pakar untuk memanfaatkan materi/koleksi arsip yang dimiliki agar menghasilkan suatu linked data dan knowledge graphs.  

Nah... apa itu linked data ? Apa itu knowledge graphs ?  

Lalu bagaimana para arsiparis harus mempersiapkan koleksi(data) yang dimiliki agar dapat mendukung penerapan teknologi informasi dalam hal ini lebih khusus yaitu Artificial Intelligence untuk membantu Arsiparis mengelola informasi dan pengetahuan. 

Standar data seperti apa yang diperlukan oleh teknologi AI agar koleksi arsip dapat diekstrak isi informasi dan pengetahuan yang terkandung didalamnya ? 

Hal mendasar yang perlu kita perhatikan pula adalah ICA(International Council on Archives) telah mengeluarkan sebuah standar kearsipan hasil kerja dari EGAD (Expert Group of Archival Description) dinamakan RiC (Record in Context). Disebutkan bahwa tujuan dari standar RiC adalah untuk merekonsilisasi, mengintegrasi, dan mengembangkan berdasarkan pada empat standar kearsipan internasional yang telah ada yaitu General International Standard Archival Description (ISAD(G)); International Standard Archival Authority Records—Corporate Bodies, Persons, and Families (ISAAR(CPF)); International Standard Description of Functions (ISDF); and International Standard Description of Institutions with Archival Holdings (ISDIAH). Saat ini telah diterbitkan RiC Conceptual Model v-0.2 dan juga RiC – Ontology v-0.2. Sebagai seorang yang memiliki kepakaran dalam bidang semantic web, kita akan gali lebih dalam bagaimana potensi standar terbaru ICA ini yaitu RiC dalam membantu mengelola pengetahuan (yang tersimpan dalam koleksi arsip).

 

yuan

Narasumber #3

Yuan Oktavian  

(Multistakeholder Advisory Group of Indonesia Governance Forum) 

Seorang praktisi yang telah sangat familir dalam dunia kepustakawanan dan informasi di Indonesia. Beliau telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang pengelolaan data, informasi, dan kepustakawanan. Pernah menjadi reference librarian di CIFOR (Center for International Forestry Research) dan saat ini aktif dalam Multistakeholder Advisory Group of Indonesia Internet Governance Forum

Jika kita berbicara tentang konsep digital, maka terdapat dua kategori utama data yaitu terstruktur dan tidak terstruktur, kemudian tentang data analog dan data digital. Pemahaman akan hal ini perlu diketahui oleh Arsiparis agar konsep dasar bagaimana cara kerja data digital dapat dikuasai. Arsiparis perlu untuk dapat merefleksikan koleksi yang dimiliki oleh Lembaga mereka, termasuk bentuk dan formatnya jika telah beralih atau sejak awal diciptakan secara digital. Diantara beberapa pertanyaan pemantik antara lain 

  • Apa saja sebenarnya jenis dan bentuk data tidak terstruktur ?  

  • Apakah data tersebut terdapat di lembaga kearsipan ? 

  • Bagaimana dengan pengolahan materi tekstual yang begitu melimpah (misal jutaan koleksi) di lembaga arsip ? 

  • Lalu bagaimana koleksi seperti foto, gambar, karya seni, video dan film? bagaimana teknologi melihatnya ?  

  • Seberapa besar potensi teknologi AI mampu membantu arsiparis dan peneliti untuk mengungkapkan makna yang terkandung didalamnya?  

  • Apakah kearsipan dan AI hanya ada di Lembaga kearsipan ? bagaimana dengan sektor kesehatan (rekam medik), keuangan (dokumen fraud), budaya (karya sastra) ? 

  • Apa saja keahlian (baca: kompetensi) yang harus dimiliki oleh seorang arsiparis untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para pemangku kepentingan ? 

  • Saat semua data telah menjadi “digital” maka seberapa penting konsep preservasi digital ? 

 

 

Registrasi

Batas akhir pendaftaran tanggal 25 Oktober 2023

 

BNI

Biaya Registrasi

Kegiatan seminar ditujukan bagi Arsiparis, Document Controller, Record Manager, Information Manager, dan profesi terkait. Biaya mengikuti seminar

Kepesertaan Biaya
Umum Rp. 500.000
Anggota Perorangan PAPTI (diskon 30%) Rp. 350.000

 

Pembayaran hanya dapat dilakukan dengan transfer ke Rekening

BNI Cabang PTB
No. Rekening 0578327280
a.n. Perkumpulan Arsip Perguruan Tinggi Indonesia

 

----------------------------------------------------------------------------------
Formulir Registrasi Seminar (Umum)
----------------------------------------------------------------------------------
Formulir Registrasi Seminar (Anggota PAPTI)
----------------------------------------------------------------------------------

 

Lokasi

 

makara

Makara Art Center
Kampus Universitas Indonesia, Depok

https://makaraartcenter.ui.ac.id/
 

 

 

Rekomendasi Hotel

 

wisma makara

 

Wisma Makara Universitas Indonesia

(3-star hotel) - estimasi rate IDR 511.506
Maps Wisma Makara UI

Jl. Prof. DR. Miriam Budiardjo, RW.3, Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12640
(di lingkungan Kampus UI Depok)

Transportasi ke lokasi seminar (Makara Art Center) dapat menggunakan Bis Kuning UI (gratis)

 

 

savero_depok

 

Savero Hotel

(3-star hotel) - estimasi rate IDR 984.300
Maps Savero Hotel Depok

Jl. Margonda No.230A, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16423
(Jalan Margonda Raya - Pusat Kota Depok)

 

 

margohotel

 

Margo Hotel

(4-star hotel) - estimasi rate IDR 1.037.850
Maps The Margo Hotel

Jl. Margonda No.358, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424
(Jalan Margonda Raya - Satu Komplek dengan Pusat Perbelanjaan MargoCity)
 

 

 

santika

 

Hotel Santika Depok

(3-star hotel) - estimasi rate IDR 510.604
Maps Hotel Santika Depok

Jl. Margonda No.88, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16423
(Jalan Margonda Raya - Satu Komplek dengan Pusat perbelanjaan DMall Depok)

bumi wiyata

 

Hotel Bumi Wiyata

(3-star hotel) - estimasi rate IDR 411.597
Maps Hotel Bumi Wiyata

Jl. Margonda No.281, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16423
(Jalan Margonda Raya - Pusat Kota Depok)

fave depok

 

Favehotel Margonda Depok

(3-star hotel) - estimasi rate IDR 454.500
Maps Favehotel Margonda Depok

Jl. Margonda, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16423
(Jalan Margonda Raya - Pusat Kota Depok)

 

 

 

Kongres PAPTI ke-3 2023

Kongres adalah pertemuan besar para wakil organisasi atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan. Keputusan penting yang diambil pada kongres PAPTI adalah pemilihan Ketua Umum dan Pengurus PAPTI untuk masa bakti 3 tahun berikutnya. Disepakati pula program kerja dan langkah inovatif yang akan diambil PAPTI untuk mengembangkan Arsip Perguruan Tinggi di Indonesia.

Untuk mensukseskan agenda tersebut PAPTI dan Universitas Indonesia (Pelaksana Seminar & Kongres PAPTI tahun 2023) bermaksud mengundang seluruh anggota institusi dan anggota perorangan PAPTI untuk hadir pada agenda penting tersebut di Jumat, 3 November 2023 berlokasi di Makara Art Center, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok.

Sebagai rangkaian acara untuk mensukseskan agenda kongres dengan ini kami bermaksud mengumumkan Seleksi Calon Ketua Umum PAPTI masa bakti 2023 - 2026.

Link Kongres PAPTI 2023

 

 

 

Susunan Acara

 

 

 

Kontak Panitia

Kendala atau permintaan undangan dapat kontak kami 085176862171 (Sekar)

 

Penyelenggara

 

 

 

logo_kantor_arsip
Anggota PAPTI

 

 

 

 

anggota_institusi_papti_18