Kantor Arsip Tampilkan Memori FISIP UI
Sabtu, 20 Mei 2023, Kantor Arsip Universitas Indonesia (UI) membuka booth di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kantor Arsip UI dengan Ikatan Alumni (ILUNI) FISIP UI dalam acara reuni dengan tajuk “to55!”. Booth tersebut menyajikan koleksi arsip berupa foto, video, dan buku. Selain itu, Kantor Arsip juga mewawancarai alumni FISIP UI lintas generasi, dari era 60-an hingga 90-an.
Arsip foto yang dipamerkan diantaranya mengenai FISIP UI, seperti foto Pameran KJIK (Keluarga Jurusan Ilmu Komunikasi) FISIP UI yang diperkirakan berlangsung di tahun 1980-an, Wisuda Sarjana tahun 1978 & D3 FISIP UI tahun 2002, Gedung Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial (nama sebelum FISIP), Taman Mahasiswa Fakultas Sastra, hingga Ulang Tahun Asrama Daksinapati.
Selain koleksi foto dan video, Kantor Arsip juga memamerkan koleksi buku tentang UI dan FISIP UI, seperti 50 Tahun Emas Universitas Indonesia Jilid 1-3; Dari dokterdjawaschool ke Universitas Indonesia BHMN; Jejak Perjalanan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dulu, Sekarang, dan Masa Depan; dan Gumilar R. Soemantri: Collected Speeches.
Tidak hanya menyajikan pameran koleksi, Kantor Arsip juga mewawancarai para alumni FISIP UI lintas generasi. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai kehidupan UI pada masa lalu. Salah satu alumni yang kami wawancarai yaitu Maman Suherman, penulis dan mantan pimpinan redaksi Kompas Gramedia yang juga alumni Kriminologi UI angkatan 1984. Ia menceritakan pengalaman ketika berada di Kampus Rawamangun dan Depok.
“Di Depok belum ada tempat nongkrong, selain billiard. Kalau di Rawamangun banyak, Rawamangun dulu kan ada Taman Sastra. Taman Sastra itu kan tempat kumpul Warkop DKI, tempat kumpulnya Soe Hok Gie dan lain sebagainya dan itu legendaris banget” ujar Maman.
Selain Maman Suherman, Tim Kantor Arsip UI juga berkesempatan mewawancarai Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, alumni Antropologi angkatan 1987. Mas Aji, begitu ia akrab disapa, kini menjabat sebagai Dekan FISIP UI periode 2021-2025. Ia menceritakan pengalamannya ketika menjadi angkatan pertama yang berkuliah di Depok.
“Kampus UI yang baru gak ada apa-apa, masih tanah merah semua. Fakultas-fakultas udah ada, Fakultas Ekonomi belom ada, RIK belum ada, tetapi yang lain sudah ada. Kondisinya minimalis sekali, cuma ada gedung, pohon-pohon kita yang tanam’’ ujar Mas Aji .
Rekan-rekan alumni dari angkatan 1987 juga berpendapat hal yang sama ketika diwawancarai. Mereka menceritakan kondisi UI saat itu dimana tanahnya masih merah, kemudian terdapat banyak gundukan-gundukan tanah dan gedung yang masih dalam proses pembangunan.
“Pakai sandal jepit lebih baik dibanding memakai sepatu saat itu” ujar Eksi, salah satu alumni dari angkatan 1987.
Dari wawancara tersebut kami berhasil menemukan gambaran mengenai kondisi dan budaya di kampus UI Rawamangun dan juga kampus Depok ketika masih baru digunakan. Wawancara yang dilakukan merupakan implementasi program Penelusuran Sejarah Lisan yang ditujukan untuk mengumpulkan informasi demi memperkaya khazanah arsip statis UI. Harapannya, informasi yang kami kumpulkan juga dapat berguna dalam memperkuat identitas dan sejarah UI dengan segala dinamikanya.
Klik tautan di bawah untuk melihat cuplikan kegiatan kami!
Penulis: Irfan Maulana | Editor: Ahmad Zainudin