UI dan Kunjungan Presiden Korea Utara

 

Kim Ilsung cover

 

Apa kamu mengenal Kim Il-sung? Namanya begitu familiar, bukan? Ya, betul. Ia masih mempunyai hubungan dengan Kim Jong-un, presiden Korea Utara saat ini. Jauh sebelum Kim Jong-un memimpin negaranya, Korea Utara dipimpin oleh kakeknya sendiri, Kim Il-sung yang juga pendiri dari negara tersebut. Sosoknya ternyata juga muncul dalam koleksi arsip foto Universitas Indonesia. Sebelum menceritakan kisah di balik koleksi tersebut, mari kami kenalkan tentang Kim Il-sung.  

 Kim Il-sung adalah presiden pertama sekaligus pendiri Republik Rakyat Demokrasi Korea Utara yang resmi dideklarasikan pada tanggal 9 September 1948. Ia memimpin Korea Utara hingga akhir hayatnya yaitu pada tanggal 8 Juli 1994. Selama masa kepemimpinannya, Kim-Il Sung memperkenalkan ideologi Juche yang menjadi alasan Korea Utara menutup diri dari dunia Internasional. Ideologi ini merupakan gagasan tentang kepercayaan dan kemandirian negara terhadap dirinya sendiri atau serupa dengan istilah “negara yang berdiri di atas kakinya sendiri”.  

Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Sukarno menjalin hubungan erat dengan founding father Korea Utara ini. Hal tersebut bisa dilihat dari kedatangan Kim Il-sung ke Indonesia pada 20 April 1965. Kedatangan dari Kim Il-sung dalam rangka menghadiri peringatan dasawarsa Konferensi Asia Afrika di Bandung serta untuk menjalin hubungan baik dengan Indonesia.  

Kim Il Sung 2
Kim Il-sung bersalaman dengan Para Petinggi UI 
Sumber foto: Koleksi Arsip UI 

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Kim Il-sung berkunjung ke beberapa tempat yang salah satunya adalah Kebun Raya Bogor. Saat melaksanakan kunjungan ke Kebun Raya Bogor, Kim Il-Sung terkesima oleh anggrek hasil penyilangan botanis keturunan Jerman, C.L Bundt. Sukarno menghadiahi anggrek tersebut kepada Kim Il-Sung dan menamainya Kimilsungia yang diambil dari nama Kim Il-sung sendiri. Setelah disempurnakan selama kurang lebih 10 tahun oleh C.L Bundt, anggrek tersebut dikirim ke Korea Utara untuk kemudian dikembangbiakkan. Akhirnya bunga ini menjadi simbol persehabatan antara Korea Utara dan Indonesia. Setiap April, di kota Pyongyang diadakan festival bunga Kimilsunga untuk merayakan kelahiran Kim Il-sung. Bahkan pada tahun 2011, Korea Utara meresmikan monumen peringatan 46 tahun penyerahan bunga dari Sukarno ke Kim Il-sung. 

Selain berkunjung ke Kebun Raya Bogor, Kim Il-sung berencana melakukan kunjungan ke Universitas Indonesia (UI). Kunjungannya ke UI dalam rangka pemberian gelar doktor honoris causa. Penganugerahan tersebut diberikan oleh Indonesia sebagai bentuk penghormatan atas pemimpin tertinggi Korea Utara saat itu. Sebelumnya, UI juga memberikan gelar doktor kehormatan kepada tokoh kenegaraan lainnya, seperti Pangeran Norodom dari Kamboja dan Carlos P. Romulo dari Filipina pada tahun 1964. Pemberian Gelar Kehormatan kepada tokoh dari negara-negara tersebut ditujukan untuk membina aliansi New Emerging Forces (NEFO) dan Games of The New Emerging Forces (GANEFO). 

kim ilsung 3
Presiden Soekarno, Kim Il-sung dan dr. Sjarif Thayeb (Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Indonesia) dalam acara pemberian gelar kehormatan Kim Il-sung 
Sumber foto: Koleksi Arsip UI 

Kim Il-sung diberikan gelar doktor honoris causa dalam bidang teknik. Awalnya, Kim Il-sung hendak diberikan gelar doktor honoris causa dalam bidang ilmu sosial oleh Rektor UI saat itu, Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro. Namun, usulan tersebut ditolak oleh Presiden Sukarno karena beliau beranggapan bidang teknik nampaknya lebih tepat diberikan kepada Kim Il-sung karena melihat pesatnya perkembangan industri pembuatan mesin di Korea Utara saat itu. 

Upacara penganugerahan tersebut awalnya direncakanakan bertempat di kampus UI Salemba, tetapi beberapa jam sebelum upacara dimulai, lokasi upacara kemudian dipindahkan ke Istana Negara karena alasan keamanan. Upacara tersebut akhirnya dilaksanakan di Istana Negara pada tanggal 15 April 1965. Di hadapan berbagai pejabat negara dan civitas akademika UI, Kim Il-sung menyampaikan pidato doktornya mengenai “Prinsip Kemandirian dalam Perjuangan Revolusioner Maupun dalam Pembangunan Sebuah Negara”. Beberapa hari setelah acara pemberian gelar kehormatan selesai, Istana Negara mengadakan jamuan makan untuk Kim Il-sung dan rombongannya. Pada tanggal 20 April 1965 Kim Il-sung mengakhiri kunjungannya di Indonesia.  

kim ilsung 4
Presiden Sukarno dan Kim Il-sung setelah upacara penyematan gelar doktor kehormatan 
Sumber foto: Koleksi Arsip UI 

 

 

Saksikan penjelasan dalam versi video dengan klik video di bawah.

 

Referensi

Abidin, Nur Fatah. (2020)  Dinamika Politik Heroifikasi Kim Il Sung, dan Ideologi Juche di Korea Utara (1948-2011). Diakronika, 61-75. 

Historia.id. 29 April 2020. “Kim Il Sung Menerima Gelar Doktor Honoris Causa dari UI”. 

Santoso, Slamet Iman. 1992. Warna Warni Pengalaman Hidup. Depok: UI Press 

Soekarnoputri, Rachmawati. 2012. President Soekarno & President Kim Il-sung. Jakarta: Booknesia 

Voi.id. 20 April 2022. “Sejarah Hari ini, 20 April 1965: Kunjungan Pemimpin Korea Utara, Kim Il Sung dan Cerita Anggrek Kimilsungia Hadiah dari Presiden Soekarno.” 

Yunus, Nizam. 2007. Soemantri Brodjonegoro. Teguh di Jalan Lurus. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 

 

Penulis: Irfan Maulana | Editor: A. Zainudin 

ratu.nadia03